Kajian Phenomena Startup Loop Heat Pipe pada Beban Kalor Rendah dengan Memvariasikan Jumlah Lapisan Screen Mesh Stainless Stell 300 sebagai Sumbunya

Authors

  • Chandika Heldiansyah Universitas Gunadarma
  • Iwan Setyawan universitas gunadarma
  • Ridwan universitas gunadarma

DOI:

https://doi.org/10.63891/impak.v1i2.73

Keywords:

Evaporator, Loop Heat Pipe, Screen Mesh , Start -Up, Sumbu, Variasi Lapisan

Abstract

 LHP merupakan perangkat perpindahan panas dua fase yang sangat efisien, di mana struktur sumbu berperan krusial dalam membangkitkan tekanan kapiler untuk mengalirkan fluida kerja. Dalam studi ini, digunakan konfigurasi sumbu dengan 2, 4, dan 6 lapisan untuk menilai kinerja awal sistem termal (fase start-up). Bertujuan untuk mengkaji fenomena start-up pada sistem Loop Heat Pipe (LHP) yang beroperasi pada beban kalor rendah, dengan fokus pada pengaruh jumlah lapisan screen mesh stainless steel 300 sebagai sumbu kapiler (wick). Metodologi pengujian dilakukan secara eksperimental loop heat pipe berbasis pipa tembaga, dengan media pendingin berupa air bersirkulasi pada suhu 24–28°C. Laju alir air pendingin pada 40 ml/menit, dan rasio pengisian fluida kerja ditetapkan sebesar 60%. Data temperatur dikumpulkan dari berbagai titik menggunakan termokopel tipe K, serta dianalisis menggunakan sistem akuisisi data berbasis LabVIEW. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi jumlah lapisan sumbu berpengaruh signifikan terhadap distribusi suhu, efisiensi penguapan, serta kestabilan sistem termal secara keseluruhan. Konfigurasi sumbu 2 lapis menunjukkan performa terbaik, dengan temperatur evaporator terendah 56 °C, laju kenaikan suhu yang stabil, dan efisiensi pelepasan panas yang tinggi. Sebaliknya, konfigurasi 4 lapis menghasilkan suhu evaporator tertinggi 63 °C, menandakan akumulasi panas akibat resistansi aliran yang tinggi. Konfigurasi 6 lapis menunjukkan performa sedang, dengan suhu akhir sekitar 60 °C dan adanya kecenderungan stagnasi akibat peningkatan hambatan kapiler.

Downloads

Published

2025-07-28